Pendidikan Indonesia maju berkat para tokoh yang sudah berjuang mati-matian mempertahankannya. Pengaruh besar yang dibawa mereka, berdampak kuat pada perkembangan generasi baru bangsa. Melalui pengajaran serta kurikulum yang berkembang, para pahlawan telah memberikan hak pada setiap anak yang wajib mendapatkan pendidikan.
Banyak orang biasa yang menjadi tokoh pendidikan karena ikut berkontribusi dalam memajukan kualitas pendidikan Indonesia. Orang bisa disebut pahlawan bukan dilihat dari identitas atau prestasinya melainkan dari rasa kemanusiaan dan aksi nyata yang dilakukannya terhadap semua lapisan masyarakat. Hal tersebut dapat menginspirasi banyak anak muda agar terus belajar tanpa halangan. Berikut nama-nama pahlawan pendidikan Indonesia yang berjasa besar dan dikenang sepanjang masa:
Ki Hajar Dewantara
Pahlawan yang mempunyai nama lengkap Raden Mas Soewardi Soerjaningrat ini banyak dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Beliau lahir pada 02 Mei 1889 di Yogyakarta dan pada tahun 1922 mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa. Tempat tersebut dibangun dengan dasar Panca Darma yaitu Kodrat Alam, Kemerdekaan, Kebudayaan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan. Salah satu semboyan yang paling terkenal dari beliau ialah Tut Wuri Handayani dan sekarang menjadi motto pendidikan Indonesia.
Raden Dewi Sartika
Salah satu pahlawan yang memperjuangkan hak para wanita yaitu Dewi Sartika. Pahlawan kelahiran kota Bandung ini merupakan puteri dari pasangan Raden Somanagara dan Nyi Raden Ayu Rajapermas. Beliau sudah menunjukkan kegigihan belajar sejak masih kecil. Hanya bermodalkan ruangan kecil dibelakang rumah, Dewi Sartika mengajar kaum perempuan pada tahun 1902 dan membuka Sakola Istri pada tahun 1904.
Ahmad Dahlan
Tokoh yang menjadi pendiri organisasi Muhammadiyah di Yogyakarta tahun 1912 adalah Achmad Dahlan. Beliau berjasa pada pembaruan pendidikan Islam yang sesuai dengan ajaran al-Quran dan al-Hadist. Kemudian organisasi Muhammadiyah berkembang dengan mendirikan berbagai sekolah pendidikan agama Islam. Selain pendidikan agama, mereka juga memberikan materi lain yang ada di sekolah pemerintah kolonial lainnya.
R.A Kartini
Pahlawan emansipasi wanita Indonesia dan lahir pada 21 April 1879 di Jepara adalah Raden Ajeng Kartini. Beliau mulai berjuang saat belenggu adat-istiadat yang diderita kaum wanita pribumi. Untuk mencapai tujuan mengangkat kesetaraan kaum wanita, Ibu Kartini mendirikan Sekolah Wanita pertamanya di Jepara tahun 1903 dan di Rembang tahun 1904. Buku bernama “Van Duisternis tot Licht” ini dibuat dari kumpulan surat milik Kartini dengan sahabatnya yang berada di Belanda.
Oto Iskandar Di Nata
Pada masa kermerdekaan Oto Iskandar Di Nata berhasil membawa pendidikan ke Indonesia. Beliau berperan penting dalam parjuangan kermerdekaan dan pergerakan politik Indonesia. Oto lahir di Bandung pada 31 Maret 1897 dengan anugerah kecerdasan dan keberanian yang luar biasa. Organisasi Budi Utomo didirikannya untuk membangun semangat nasionalisme generasi baru. Perjuangan besar beliau adalah peristiwa Bendungan Kemuning, dengan menghadapi banyak ancaman untuk membantu hak petani yang tanahnya telah dirampas.